ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP MINAT BELI PRODUK ORIFLAME
Adella
Aprilliana Rogy
10211150
3ea13
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS
EKONOMI
MANAGEMENT 2013
ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP MINAT BELI PRODUK ORIFLAME
LATAR
BELAKANG
Persaingan antar pasar
industri kecantikan dibidang kosmetik semakin kompetitif. Hal ini terbukti
dengan banyaknya jenis kosmetika beredar baik produksi dalam negeri maupun
produksi luar negeri. Membanjirnya produk kosmetika di pasaran mempengaruhi
sikap seseorang terhadap pembelian dan pemakaian barang. Pembelian suatu produk
bukan lagi untuk memenuhi kebutuhan, melainkan karena keinginan. Ditambah
dengan ditemukannya konsumen memutuskan memilih menggunakan produk tertentu dalam
rangka memperjelas identitas diri agar dipandang baik dalam komunitas tertentu.
salah satu produk kosmetika
yang penjualannya melalui sistem multi level marketing oleh distributornya yaitu
PT. Orindo Alam Ayu atau yang lebih dikenal dengan Oriflame, dan perusahaan
tersebut melakukan suatu inovasi unik dengan cara menarik masyarakat untuk
bergabung menjadi member atau membeli produknya. Sebenarnya MLM adalah
pengembangan pemasaran dari metode direct selling (pemasaran langsung) yang mengandalkan
pada kualitas dan jangkauan distributor didalam produknya.
cara perusahaan Oriflame
dalam memasarkan produknya, menggunakan consultant dengan melakukan komunikasi word
of mouth yang akan menawarkan produk dengan memberikan informasi tentang produk
yang mereka tawarkan. Informasi tersebut meliputi apa saja yang berhubungan
dengan produknya, seperti jenis warna, bahan produk, kualitas produk, dan
termasuk harga. Hal ini dilakukan dengan maksud agar konsumen dapat memperoleh
gambaran produk tersebut. Dengan begitu, konsumen akan menciptakan persepsi
yang berbeda-beda terhadap produk Oriflame yang ditawarkan oleh seorang
consultant, baik dari segi citra merek, kualitas & harga produk sehingga
menimbulkan ketertarikan konsumen untuk membeli produknya.
Oriflame Cosmetics S.A. adalah sebuah perusahaan kosmetika alami dari Luksemburg.
Perusahaan pemasaran langsung ini didirikan pada tahun 1967 di
Swedia oleh dua orang bersaudara Jonas af Jochnick dan Robert af Jochnick.
Jaringan penjualan Oriflame didukung oleh jutaan
"konsultan" yang memperkenalkan produk kepada konsumen langsung.
Apabila penjualan berhasil konsultan mendapatkan komisi penjualan secara
pribadi maupun dari tim penjualan mereka.
Oriflame masuk di Indonesia sejak tahun 1987 di
bawah PT. Orindo Alam Ayu.
Oriflame menyediakan semua alat penunjang tata rias
baik lipgloss, lipstick, bedak, mascara, dan lain-lain yang dibutuhkan demi
menunjang penampilan di kehidupan sosial. Selain itu juga ada krim perawatan wajah,
tangan, kaki, daerah kewanitaan, dan bahkan kuku sebagai extra treatment bagi
yang ingin berpenampilan lebih cantik dan mempesona.
RUMUSAN MASALAH
“Bagaimana cara
mempertahankan konsumen dengan tetap menjaga citra merek perudahaan?”
0 komentar:
Posting Komentar