CONTOH KARANGAN PERSUASI
Rekan-rekan
yang saya cintai, marilah pertemuan ini kita petik hikmahnya.
Silaturahmi kali ini hendaknya jangan dipergunakan sebagai pelampiasan
pelepas rindu semata-mata. Namun lebih dari itu, jadikan silaturahmi ini
sebagai ajang persaudaraan untuk bersama-sama memikirkan, sumbangan apa
yang bisa kita berikan pada masyarakat, bangsa, negara, dan agama agar
kita senantiasa menjadi orang yang berguna dalam kehidupan di dunia dan
diakhirat nanti. Tentu salah satunya adalah pemikiran untuk ikut serta
memberikan sumbangan apa yang patut kita berikan kepada Bapak/Ibu Guru
kita tercinta yang telah membekali kita berbagai ilmu pengetahuan.
Kepada sekolah kita sebagai lembaga tempat kita menuntut ilmu
CONTOH KARANGAN EKSPOSISI
Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang
dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak.
Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada
keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran
lempengan pada saat itulah gempa bumi akan terjadi. Gempa bumi bisanya
terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa
bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan
litosfer yang terjepit ke dalam mengalami transisi pada ke dalaman lebih
dari 600 km.Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi
Kita bisa membedakan antara eksposisi panjang dan eksposisi pendek dengan membandingkan karangan di bawah ini, karangan tersebut yang termasuk ke dalam karangan eksposisi pendek. Adapun pengertian eksposisi pendek berupa petunjuk penggunaan alat tertentu, petunjuk penggunaan obat, petunjuk berjangkitnya penyakit, dan lain sebagainya.
Paragraf Deskriptif
PENGERTIAN PARAGRAF DESKRIPTIF (DESKRIPSI)
PARAGRAF DESKRIPSI ADALAH PARAGRAF YANG MENJELASKAN KEPADA PEMBACA MENGENAI SUATU HAL SEPERTI OBJEK; GAGASAN; TEMPAT; ATAU PERISTIWA MELALUI PERINCIAN DAN DETAIL HAL TERSEBUT. PENULIS MENGGUNAKAN ILUSTRASI UNTUK MENJELASKAN HAL TERSEBUT MELALUI KEADAAN, WARNA, RASA, ATAU KESAN YANG ADA PADA HAL TERSEBUT. DENGAN KATA LAIN, DISKRIPSI ADALAH MELUKIS ATAU MEMOTRET BENDA ATAU SUASANA DENGAN KATA-KATA.
TUJUAN PARAGRAF DESKRIPTIF
Paragraf deskriptif bertujuan untuk menggambarkan suatu objek sehingga pembaca bisa seolah-olah melihat, mendengar, merasakan atau mengalami objek dan peristiwa yang dideskripsikan penulis.JENIS PARAGRAF DESKRIPTIF
Secara umum, paragraf deskripsi dibedakan atas tiga macam, yaitu:- Paragraf deskripsi spasial adalah paragraf yang melukiskan ruang atau tempat berlangsungnya suatu peristiwa.
- Paragraf deskripsi objektif adalah paragraf yang menggambarkan suatu hal atau orang dengan mengungkapkan identitasnya secara apa adanya sehingga pembaca dapat membayangkan keadaannya.
- Paragraf Deskripsi Subjektif, paragraf ini menggambarkan objek seperti tafsiran atau kesan perasaan penulis.
CIRI-CIRI PARAGRAF DESKRIPTIF
- Menggambarkan atau melukiskan sesuatu.
- Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera.
- Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.
LANGKAH MENULIS PARAGRAF DESKRIPTIF
1) Cari sebuth topik
Untuk menulis paragraf deskriptif dengan baik, pertama kali yang harus kamu lakukan adalah 1) mencari topik yang bagus, dan 2) mempelajari dengan baik topik tersebut.
Agar lebih mudah pada langkah awal ini, cara terbaik untuk mendapatkan ide topik yang akan diangkat atau ditulis dalam bentuk paragraf deskriptif adalah melihat apa yang ada disekelilingmu. Coba berjalan-jalan dirumah, ruang tamu, sampai ke dapur, lihat semua hal yang ada, tentu kamu akan mendapatkan hal atau objek yang baik untuk ditulis deskriptif. Sepatu baru, tas kesayangan, meja belajar, dan lain-lain adalah ide menarik yang bisa ditulis secara deskriptif.
Selanjutnya pelajari objek yang sudah kamu dapatkan. Untuk mempermudah coba ikuti beberapa pertanyaan berikut untuk mempelajari objek yang akan di tulis.
- Bagaimana rasa, suara, bau objek ini?
- Berapa ukurannya?
- Bagaimana bentuknya?
- Berapa beratnya?
- Apa warnanya?
- Bagimana kondisinya?
Kembangkan terus pertanyaan lanjutan sampai kamu benar-benar memahami objek tersebut.
2) Rancanglah sebuah paragraf deskriptif
Setelah kamu memilih sebuah topik dan telah mengoleksi beberapa detail topik tersebut, kamu sudah siap untuk menyusun paragraf deskriptif dengan merancang paragraf deskriptif secara kasar. Tulis saja topik utamanya dan semua detail yang telah kamu ketahui.
3) Revisi Paragraf deskriptifmu
Kini saatnya kamu merevisi paragraf kasar yang telah kamu tulis. Konsentrasi saja pada penyusunan gambaran detail yang kamu buat. Apakah kalimatnya sudah jelas, logis, dan setiap detail dapat tersusun dengan baik.
4) Cek dan Baca kembali paragraf deskriptifmu
Paragraf deskriptif hasil revisimu sudah selesai, kini saatnya membaca kembali. Ajak teman kamu untuk membacanya dan minta pendapatnya untuk memperbaiki tulisanmu. Kamu juga bisa menggunakan beberapa pertanyaan ini untuk cek apakah paragraf deskriptifmu telah memenuhi syarat.
- Apakah paragrafmu sudah dimulai dengan sebuah kalimat utama? Sebuah kalimat utama mengenai objek yang akan jelaskan detailnya.
- Apakah paragraf sudah konsisten, jelas dan spesifik?
- Apakah paragraf sudah tersusun dengan kalimat yang lengkap?
- Apakah semua kalimat pendukung yang berisi gambaran dan penjelasan sudah menjelaskan kalimat utama di awal paragraf?
- Apakah kamu sudah mengurutkan deskripsinya dengan baik dan logis?
- Apakah kamu sudah menutup paragraf dengan kalimat yang mengesankan bahwa objek yang kamu deskripsikan itu adalah hal yang sepesial, istimewa, atau unik, yang menarik pembaca?
Bila pertanyaan-pertanyaan dasar tersebut telah dapat kamu aplikasikan pada paragraf yang baru kamu buat, maka kamu sudah mendapatkan sebuah paragraf deskripsi yang baik.
Wina membuka pintu kelasnya perlahan-lahan. Dilihatnya sebuah jendela yang terbuka. Di bawah jendela, tampak sebuah meja guru yang memakai tapalak putih. Di atas taplak putih itu ada sebuah vas bunga dari kayu. Vas bunga tersebut bergambar beberapa kuntum bunga matahari seperti bunga yang ada didalamnya. Disebelahnya tergeletak sebuah agenda kelas yang terbuka dan kalender duduk.
Wina lalu memasuki ruang kelasnya dengan langkah yang lambat. Dia memalingkan pandangan ke arah kanan. Tampak satu buah white board yang bersih tanpa coretan. Di sebelah kiri white board tersebut, terpasang sebuah tempat spidol berwarna biru muda, serasi dengan dinding yang bercatut biru tua. Dan disebelah kanan white board terpasang satu papan madding yang penuh tulisan-tulisan karya siswa.
Wina memutar pandanganya ke belakang kelas. Ada sebuah pribahasa berbahasa inggris yang berwarna kuning bertuliskan ‘practice make perpect’ dibawahnya terpasang sebuah system periodik unsur-unsur di kiri kananya juga terpasng sebuah denah duduk dan daftar kelompok belajar.
Selain itu, ditatapnya dinding kiri kelas. Di sana terpasang struktur organigram dan sebuah daftar regu kerja dari karton berwarna kuning. Struktur organigram dan daftar regu kerja tersebut ditutupi oleh plasticbening.
Wina berpaling kedinding kanan. Disana tergantung daftar pelajaran berwarna kuning. Daftar pelajaran itu disusun tak berurutan, hurf-hurufnya pun dari guntingan majalah. Meski tampak tidak rapi,namun cukup bagus dan menarik.
Wina menyusuri deretan bangku kosong didepanya. Tak usah dihitung lagi karena pasti ada 40 meja dan 80 kursi. Dan tanpa kata wina berjalan kebangkunya sendiri,dan duduk manis disana.
ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP MINAT BELI PRODUK ORIFLAME
Adella
Aprilliana Rogy
10211150
3ea13
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS
EKONOMI
MANAGEMENT 2013
ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP MINAT BELI PRODUK ORIFLAME
LATAR
BELAKANG
Persaingan antar pasar
industri kecantikan dibidang kosmetik semakin kompetitif. Hal ini terbukti
dengan banyaknya jenis kosmetika beredar baik produksi dalam negeri maupun
produksi luar negeri. Membanjirnya produk kosmetika di pasaran mempengaruhi
sikap seseorang terhadap pembelian dan pemakaian barang. Pembelian suatu produk
bukan lagi untuk memenuhi kebutuhan, melainkan karena keinginan. Ditambah
dengan ditemukannya konsumen memutuskan memilih menggunakan produk tertentu dalam
rangka memperjelas identitas diri agar dipandang baik dalam komunitas tertentu.
salah satu produk kosmetika
yang penjualannya melalui sistem multi level marketing oleh distributornya yaitu
PT. Orindo Alam Ayu atau yang lebih dikenal dengan Oriflame, dan perusahaan
tersebut melakukan suatu inovasi unik dengan cara menarik masyarakat untuk
bergabung menjadi member atau membeli produknya. Sebenarnya MLM adalah
pengembangan pemasaran dari metode direct selling (pemasaran langsung) yang mengandalkan
pada kualitas dan jangkauan distributor didalam produknya.
cara perusahaan Oriflame
dalam memasarkan produknya, menggunakan consultant dengan melakukan komunikasi word
of mouth yang akan menawarkan produk dengan memberikan informasi tentang produk
yang mereka tawarkan. Informasi tersebut meliputi apa saja yang berhubungan
dengan produknya, seperti jenis warna, bahan produk, kualitas produk, dan
termasuk harga. Hal ini dilakukan dengan maksud agar konsumen dapat memperoleh
gambaran produk tersebut. Dengan begitu, konsumen akan menciptakan persepsi
yang berbeda-beda terhadap produk Oriflame yang ditawarkan oleh seorang
consultant, baik dari segi citra merek, kualitas & harga produk sehingga
menimbulkan ketertarikan konsumen untuk membeli produknya.
Oriflame Cosmetics S.A. adalah sebuah perusahaan kosmetika alami dari Luksemburg.
Perusahaan pemasaran langsung ini didirikan pada tahun 1967 di
Swedia oleh dua orang bersaudara Jonas af Jochnick dan Robert af Jochnick.
Jaringan penjualan Oriflame didukung oleh jutaan
"konsultan" yang memperkenalkan produk kepada konsumen langsung.
Apabila penjualan berhasil konsultan mendapatkan komisi penjualan secara
pribadi maupun dari tim penjualan mereka.
Oriflame masuk di Indonesia sejak tahun 1987 di
bawah PT. Orindo Alam Ayu.
Oriflame menyediakan semua alat penunjang tata rias
baik lipgloss, lipstick, bedak, mascara, dan lain-lain yang dibutuhkan demi
menunjang penampilan di kehidupan sosial. Selain itu juga ada krim perawatan wajah,
tangan, kaki, daerah kewanitaan, dan bahkan kuku sebagai extra treatment bagi
yang ingin berpenampilan lebih cantik dan mempesona.
RUMUSAN MASALAH
“Bagaimana cara
mempertahankan konsumen dengan tetap menjaga citra merek perudahaan?”
KONSUMEN
SEBAGAI INDIVIDU
MODEL PROSES MOTIVASI
Kebutuhan
merupakan suatu keadaan internal yang menyebabkan hasil-hasil tertentu tampak
menarik yang muncul ketika ada ketidakcocokan yang memadai antara keadaan
aktual dengan keadaan yang diinginkan. Pengenalan kebutuhan akan menyebabkan
tekanan (tension) kepada konsumen sehingga ada dorongan (drive state) untuk
melakukan tindakan yang bertujuan (goal directed behavior).
Perilaku
dibangkitkan dan digerakkan karena adanya kebutuhan yang belum terpenuhi dan
tujuan yang ingin dicapai artinya jika kebutuhan akibat kekurangan muncul, maka
individu lebih peka terhadap usaha motivasi para konsumen
Kebutuhan
bisa muncul dari diri konsumnen (contoh lapar, haus), tapi dapat muncul karena
rangsangan dari luar konsumen (contoh adanya iklan, aroma makanan dll).
·
Tipe
Kebutuhan
1.
Innate Needs. bersifat fisik (biogenic) : Termasuk
makanan, air, pakaian, perumahan, dan seks.
2.
Acquired needs : sebagai respon terhadap
kebudayaan atau lingkungan.
·
Tujuan
Ø Generic
Goals
–
Cara konsumen memenuhi kebutuhannya.
– “Saya ingin mendapatkan gelar sarjana”.
Ø
Product-Specific
Goals
–
Menyebutkan
nama produk
–
“Saya ingin
mendapatkan gelar MBA di bidang Marketing dari Kellogg School of Management”.
·
Seleksi
Pemenuhan Kebutuhan
Tujuan
seorang individu tergantung pada :
1.
Pengalaman pribadi.
2.
Kapasitas fisik.
3.
Norma dan nilai yang dianut.
4.
Keterjangkauan tujuan dalam lingkungan fisik dan sosial.
Mencapai
Tujuan Dengan Berlangganan Majalah
Perbandingan
Yang Berbeda untuk Objek Yang Sama
Motivasi Tujuan
Positive
Motivasi : Dorongan ke arah objek ataupun barang tertentu.
Tujuan
Pendekatan : Positif tujuan yg mendorong kearah perilaku konsumen.
Negative
Motivasi : Dorongan menghindar dari objek atau kondisi tertentu.
Penghindaran
Tujuan : Negatif tujuan yg menghindarkan konsumen dari perilaku tertentu.
Motif
Rasional Melawan Motif Emosional
Tujuan pemilihan
Rasional didasarkan kepada : Ukuran, berat, harga, atau jarak tempuh.
Motif Emosional
: Didasarkan kepada criteria personal.
Sifat
Dinamis Motivasi
1.
kebutuhan yang tidak pernah terpenuhi.
2.
Kebutuhan baru muncul setelah yang lama terpenuhi.
3.
Orang membuat standar yang lebih tinggi setelah
satu kebutuhan dipenuhi.
Baru Dan
Lebih Tinggi Tujuan Memotivasi Perilaku.
Mengubah
Kebutuhan Konsumen.
Frustasi : Kegagalan untuk mencapai suatu tujuan dapat menyebabkan frustrasi. Beberapa
beradaptasi dengan mengadopsi mekanisme pertahanan untuk melindungi ego
mereka.
Mekanisme Pertahanan : Metode yang digunakan orang mental
mendefinisikan situasi frustasi untuk melindungi citra diri mereka dan harga
diri mereka.
Mekanisme Pertahanan
Agresi
|
Melakukan
sesuatu untuk melindungi harga dirinya.
|
Rasionalisasi
|
Mendefinisikan
tujuan agar tak merasa gagal.
|
Regressi
|
Bertindak
tidak dewasa agar orang lain tidak mendapstkan sesuatu
|
Menarik Diri
|
Tidak
mau memikirkannya lagi mengatakan bahwa tujuan itu tidak penting lagi
untuknya.
|
Proyeksi
|
Menyalahkan
orang lain karena ketidakmampuannya.
|
Autisme
|
Berpikir
dengan emosi tetapi tidak melakukan sesuatu untuk pencapaian tujuan.
|
Identifikasi
|
Membayangkan
diri sendiri sama dengan orang lain.
|
Repressi
|
Dengan
sadar melupakan hal yang gagal atau tujuan yang tidak dicapai
|
Gairah Motivasi :
1. Fisiologis : fungsi alat tubuh untuk menyesuaikan diri dgn
lingkungan,
2. Emosional : satu
aspek penting dalam kehidupan manusia,
karena emosi dapat merupakan motivator perilaku dalam arti
meningkatkan, tapi juga dapat mengganggu
perilaku intensional
manusia.
3. Kognitif : cara manusia menerima, mempersepsi,
mempelajari, menalar,
mengingat dan berpikir
tentang suatu informasi.
4. Lingkungan : kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber
dan fauna yang tumbuh di
atas tanah maupun di dalam lautan,
dengan kelembagaan yang meliputi
ciptaan manusia seperti
keputusan bagaimana
menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Kognitif Gairah
Kebutuhan
Filosofi Munculnya Motif
·
Behaviorist School
–
Respon terhadap ransangan.
–
Unsur pemikiran yang sadar diabaikan.
–
Konsumen tidak bertindak, tapi bereaksi.
·
Cognitive School
–
Perilaku diarahkan oleh pencapaian tujuan.
–
Harus mempertimbangkan, sikap, kepercayaan dll. Dalam memahami perilaku
konsumen.
1. The
Physiological Needs
Kebutuhan fisiologis
merupakan kebutuhan yang paling mendasar dan sangat penting untuk bertahan
hidup. Diantaranya adalah kebutuhan udara, air, makanan, tidur, dll. Maslow
percaya bahwa kebutuhan fisiologis sangat penting dan naluriah di dalam
hierarki kebutuhan karena kebutuhan yang lain menjadi sekunder sampai kebutuhan
ini terpenuhi.
Kebutuhan ini dinamakan
juga basic needs yang
jika tidak terpenuhi dalam keadaan yang sangat ekstrim maka manusia yang
bersangkutan kehilangan kendali atas perilakunya sendiri karena seluruh
kapasitas manusia tersebut dikerahkan dan dipusatkan hanya untuk memenuhi
kebutuhan dasarnya itu.
2. The
Safety and Security Needs
Ketika kebutuhan fisiologis
telah terpenuhi maka akan muncul kebutuhan akan keamanan. Diantaranya; physical security (aman dari
kejahatan dan agresi), security
of employment (keselamatan kerja), security of revenues and resources (keamanan sumber
daya), moral and physiological
security (keamanan fisiologis), familial security (keamanan keluarga), security of health (keamanan
kesehatan), dan security of
personal property against crime (keamanan kekayaan pribadi dari
kejahatan).
Karena adanya kebutuhan
inilah maka dibuat aturan, undang-undang, mengembangkan kepercayaan, membuat
sistem asuransi, pensiun, dan sebagainya. Sama halnya dengan basic needs, kalau safety needs ini terlalu lama
dan banyak tidak terpenuhi maka pandangan seseorang tentang dunianya bisa
terpengaruh dan pada gilirannya pun perilakunya akan cenderung ke arah negatif.
3. The
Love and Belonging Needs
Manusia biasanya
membutuhkan rasa dimiliki dan diterima, apakah datang dari kelompok sosial yang
luas (kelompok, kantor, perkumpulan keagamaan, organisasi profesional, tim
olahraga, geng, dll.) atau
koneksi sosial yang kecil (anggota keluarga, pasangan, mentor, teman kuliah,
sahabat karib). Mereka membutuhkan untuk mencintai dan dicintai oleh yang
lainnya. Tidak terpenuhinya kebutuhan ini maka orang akan menjadi rentan merasa
sendirian, gelisah, dan depresi. Kekurangan rasa cinta dan dimiliki juga
berhubungan dengan penyakit fisik seperti penyakit hati.
4. The
Esteem Needs
Menurut Maslow, semua
manusia membutuhkan penghargaan, menghargai diri sendiri, dan juga menghargai
orang lain. Orang perlu melibatkan diri untuk mendapatkan pengakuan dan
mempunyai kegiatan atau kontribusi kepada orang lain dan juga nilai diri, baik
di dalam pekerjaan ataupun hobi.
Terdapat dua tingkatan
kebutuhan penghargaan/penghormatan. Tingkatan yang lebih rendah terkait dengan
unsur-unsur ketenaran, rasa hormat dan kemuliaan. Tingkatan yang lebih tinggi
mengikat pada konsep kepercayaan diri, kompetensi, dan prestasi. Tingkatan yang
lebih rendah umumnya dianggap miskin. Hal ini tergantung orang lain atau
seseorang membutuhkan diyakinkan karena harga diri yang lebih rendah. Orang
dengan harga diri yang rendah membutuhkan penghargaan dari orang lain. Namun,
keyakinan, kompetensi, dan prestasi hanya membutuhkan satu orang dan orang lain
tidaklah penting untuk kesuksesan sendiri.
Semua empat tingkatan
sebelumnya disebut deficit
needs, atau D-needs.
Yaitu, jika Anda tidak memiliki cukup sesuatu (defisit) maka akan merasa perlu.
Tetapi jika Anda mendapatkan semua yang dibutuhkan maka tidak akan merasakan
apa-apa. Seperti halnya, “You don’t
miss your water till your well runs dry!”
5. Self
Actualization Needs
Aktualisasi diri adalah
kebutuhan naluriah manusia untuk memanfaatkan kemampuan mereka yang unik dan
berusaha menjadi yang terbaik. Maslow menggambarkan aktualisasi diri sebagai
berikut:
Self
Actualization is the intrinsic growth of what is already in the organism, or
more accurately, of what the organism is. (Psychological Review, 1949)
Selain menggambarkan apa
yang dimaksud dengan aktualisasi diri dalam teorinya, Maslow juga
mengidentifikasi beberapa karakteristik kunci dari aktualisasi diri seseorang,
antara lain:
§ Acceptance and Realism
Mempunyai persepsi
realistis dari diri mereka sendiri, orang lain dan lingkungan di sekitar
mereka.
§ Problem-centering
Prihatin dengan pemecahan
masalah di luar diri mereka, termasuk membantu orang lain dan mencari solusi
terhadap permasalahan di lingkungan luar mereka. Orang-orang seperti ini sering
termotivasi oleh tangggung jawab pribadi dan etika.
§ Spontaneity
Spontan dalam pikiran
internal dan perilaku mereka keluar. Mereka dapat menyesuaikan diri dengan
aturan dan harapan sosial, cenderung terbuka dan tidak konvensional.
§ Autonomy and Solitude
Karakteristik lain dari
aktualisasi diri seseorang adalah kebutuhan akan kebebasan dan privasi.
§ Continued Freshness of Appreciation
Melihat dunia dengan
penghargaan, kekaguman yang berlangsung terus menerus. Bahkan, pengalaman
sederhana terus menjadi sumber inspirasi dan kesenangan.
§ Peak Experiences
Individu yang mencapai
aktualisasi diri sering memiliki apa yang dimaksud pengalaman puncak Maslow,
atau saat suka cita. Setelah semua pengalaman ini orang merasa terinspirasi,
diperkuat, diperbaharui atau ditransformasikan.
Untuk tingkatan yang
terakhir (kelima) ini sedikit berbeda. Maslow telah menggunakan berbagai
istilah untuk merujuk ke tingkat ini. Dia menyebutnya growth motivation (berbeda
dengan motivasi defisit), being
needs (atau B-needs,
berbeda dengan D-needs),
dan self-actualization itu
sendiri.
Daftar Kebutuhan
Psikologis oleh Muray
Kebutuhan Terkait dengan Objects
Tak Hidup:
|
Ø Akuisisi
Ø Conservancy
Ø Order
Ø Retensi
Ø Konstruksi
|
Kebutuhan Mencerminkan Ambisi, Power, Prestasi, dan prestise:
|
Ø Keunggulan
Ø Prestasi
Ø Pengakuan
Ø Pameran
Ø Infavoidance
|
Kebutuhan Terhubung dengan Power Manusia:
|
Ø Dominasi
Ø Deferrence
Ø Similance
Ø Otonomi
Ø Contrariance
|
Daftar Murray Kebutuhan psikogenik :
Kebutuhan sado masokis :
|
Ø Agresi
Ø kehinaan
|
Kebutuhan Prihatin dengan Kasih sayang antara orang:
|
Ø Afiliasi
Ø Penolakan
Ø Nurturance
Ø Succorance
Ø Putar
|
Kebutuhan Prihatin dengan Pergaulan Sosial:
|
Ø Mengetahuinya
Ø Pameran
|
Banding untuk
Kebutuhan Egois
Banding ke Aktualisasi Diri
Sebuah Trio Kebutuhan
Kekuasaan : Keinginan individu untuk mengendalikan lingkungan.
Afiliasi : Kebutuhan untuk persahabatan, penerimaan, dan milik.
Prestasi : Perlu untuk prestasi pribadi terkait erat dengan kebutuhan
egoistik dan
aktualisasi diri.
Banding untuk Kebutuhan Listrik
Banding untuk Kebutuhan Afiliasi
Banding untuk Kebutuhan Prestasi
Motivasi Penelitian : Penelitian
kualitatif digunakan untuk mengungkapkan perilaku yg tidak disadari atau tersembunyi.
Premis utama adalah bahwa konsumen tidak selalu menyadari atau tidak ingin memperbaiki
alasan dalam memilih tindakan mereka.